Mas Sugeng's Blog

Hasil dari sebuah keisenganku

Belajar dari Kupu-kupu

Kemaren ada kupu-kupu hinggap di desktop komputerku. Jinak sekali sepertinya bisa disentuh dengan ujung jari tapi aku biarkan saja, aku tak mau mengganggunya. Warnanya coklat tua jadi kelihatannya tidak begitu cantuk. Untuk orang yang masih menganut paham jahiliyah pasti dia akan menyangka “ wah kayaknya mau ada tamu nih…” tapi aku bukan orang seperti itu.

Kalau mau dikaji lebih mendalam sebenernya ada pelajaran baik yang bisa diambil dari kejadian itu. Kira-kira judulnya Jadilah Kamu Seperti Kupu-kupu. Dia kelihatan cantik dan indah setelah dia berjuang yang sangat keras sebelumnya. Dari telur kemudia menjadi ulat kemudian menjadi kepompong baru dia akan menjadi kupu-kupu yang indah itu. Ketika masih menjadi ulat dia rela tidak sukai orang bahkan ditakuti karena kelihatan menjijikan. Setelah itu dia berubah jadi kepompong dia harus tidak makan dan minum selama berhari-hari. Baru setelah itu dia menjadi kupu-kupu yang cantik dan disukai banyak orang. Kita juga harus mau bersusah-susah dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan di kemudian hari.

8 Mei 2010 - Posted by | Diary-Ku

9 Komentar »

  1. wah filosofi yang bagus bos. Add jadi blog teman dong bos!!! Thanks..!!

    Komentar oleh melihatdunianyata | 9 Mei 2010 | Balas

    • Sudah ditambah ke daftar teman Juragan. lam kenal. makasih sudah berkunjung

      Komentar oleh sugeng prayitno | 17 Mei 2010 | Balas

  2. Bermain filosofi. 🙂

    Komentar oleh Asop | 10 Mei 2010 | Balas

  3. kupu-kupunya mau menyapa mas Sugeng.. 😀

    Komentar oleh Keping Hidup | 14 Mei 2010 | Balas

    • “Hai Sugeng”, kata kupu-kupu… 🙂
      “hai Juga…”, jawabku.

      Komentar oleh sugeng prayitno | 17 Mei 2010 | Balas

  4. jadi? memang dalam metamorfosis itu ada tahapannya? bukan begitu? hehe
    salam kenal ^^

    Komentar oleh kang ian | 17 Mei 2010 | Balas

    • Betul sekali kawan. kalo pingin terbang bisa dimulai dari telur yang bulet (Nol)

      Komentar oleh sugeng prayitno | 17 Mei 2010 | Balas

  5. saya jadi ingat ceramah uje tempo hari he he bagus setiap kejadian akan ada pelajaran

    Komentar oleh vina eriyandi | 17 Mei 2010 | Balas


Tinggalkan Balasan ke Keping Hidup Batalkan balasan