Mas Sugeng's Blog

Hasil dari sebuah keisenganku

Pendakian Gunung Semeru

Mengingat-ingat kembali petualangan ketika masih SMA dulu. Waktu itu liburan cawu 3 kelas 1 mau naik kelas 2 SMA kira-kira tahun 2002-an. Kami serombongan anak Larepa (Lingkungan Anak Remaja Pencinta Alam) gabungan Pibar dan simpatisan pencinta alam melakukan pendakian ke gunung semeru. Pendakian tersebut dibimbing lansung oleh Pembina Larepa  Bpk. Salman Capati. Kami berangkat dari terminal cilacap naik kereta logawa sampai di stasiun Kediri. Dari Kediri kami menuju ke Malang naik minibus sampai di pasar tumpang kebetulan yang punya minibusnya senior kami yang tinggal di Kediri jadi lumayan menghemat ongkos. Ditengah perjalanan Kediri-Malang ada sedikit kecelakaan yang menimpa bus kami. Ceritanya ada pengendara sepeda motor mendahului bus kami kemudian akan mendahului truck didepan kami tiba-tiba dari arah berlawanan ada mobil kijang melaju kencang dan Bruakkk… motor tersambar kijang dan terpental masuk ke kolong mobil kami. Kami berusaha menyelamatkan korban. Alhamdulillah masih hidup tapi kayaknya lukanya parang sekali. Setelah dibawa kerumah sakit kami melanjutkan ke Malang. Sesampainya di Pasar Tumpang kami harus ganti angkutan karena bus kami tidak mampu untuk perjalanan menanjak. Kami serombongan naik mobil Jeep yang kuat untuk perjalanan menanjak menuju Desa terakhir Ranu Pani. Di sana juga menjadi basecamp pendaki yang ingin mendaki Gunung Semeru. Karena seharian dalam perjalanan tidak memungkinkan kami untuk langsung mendaki. Oya ada yang menarik waktu kami nginap di Ranu Pani, ternyata orang asli sana masih menggunakan jagung sebagai makanan pokok mereka.

Kami bangun Subuh-subuh, suana sangat dingin dengan kabut yang tebal. setelah sholat subuh kami jalan-jalan ke danau Ranu Pani sekalian pemanasan persiapan melakukan pendakian kami. Danaunya begitu indah, airnya jernih dan berasap karena suhu airnya yang sangat dingin. Ketinggian desa ranu pani sudah lebih dari 2.000 meter di atas permukaan air laut. Akhirnya setelah sarapan pagi sekitar jam 6 kami memulai perjalanan kami dengan penuh semangat berkobar-kobar dan perasaan yang senang. Mungkin teman-teman yang lain dirumah masih tidur-tiduran karena liburan, mereka tidak sesemangat kami dan tidak seriang kami.

Perjalanan kami pertama melewati ladang penduduk. Setelah itu kami memasuki hutan cemara dan hutan pakis. Kami terus berjalan melwati tebing-tebing dan jurang-jurang yang dalam. Sesekali kami menerobos kabut dari uap air yang dingin. Di kanan dan kiri kami melihat pemandangan hutan yang hijau, awan yang putih, burung-burung yang mencari makan, kera yang sedang bergelantungan, sembari diawasi burung elang diatas kepala kami. Subahanalloh sungguh indah makhluk ciptaan-Mu.

Stelah jam 2 sore akhirnya kami sampai di Pos berikutnya Ranu Kumbolo. Salah satu tempat yang menarik dalam pendakian Gunung Semeru. Disana terdapat sebuah danau yang sangat indah, danau Ranu Kumbolo. Danaunya lebih indah dibandingkan dengan danau Ranu Pani kemaren. Airnya lebih dingin dan dan kata orang banyak ikannya. Saya coba memancing disana tapi saya nggak dapet apa-apa, mungkin karena saya kurang pengalaman dalam hal pancing-memancing kali.  Disana kami memutuskan untuk beristirahat dan mendirikan tenda. Beristirahat untuk melepaslelah dan mempersiapkan perjalanan selanjutnya. Kami juga membuat api unggun di sana. Malam di ranu kumbolo dinginnya luar biasa.

Mata hari pagi hari kedua pendakian sudah mulai muncul, betapa senangnya bisa melihat sunrise (matahari terbit) di Ranu kumbolo, indah sekali. Setelah beres-beres dan sarapan pagi selesai kami bersiap untuk melakukan perjalanan berikutnya. Setelah Ranu Kumbolo, treck menarik berikutnya adalah Tanjakan Cinta. Ada apa dengan tanjakan cinta? Kata orang siapa yang bisa mendaki tanjakan cinta tanpa berhenti sedikitpun dia akan gampang dalam urusan percintaan. Saya tertarik untuk tidak berhenti ketika mendaki Tanjakan Cinta bukan karena mengejar mitos tetapi hanya keinginan hati saja. Apakah saya bisa? Eh ternyata hal itu susah sekali untuk dilakukan, ternyata tanjakannya curam sekali elevasi lebih dari 45° dan juga panjang sehingga kami harus berhenti sejenak untuk sekedar mengambil nafas. Saya nggak tahu apa mungkin ada nggak orang yang sudah berhasil mendaki tanjakan cinta tanpa berhenti apa belum?

Perjalan selanjutnya melewati hutan-hutan dan semak-belukar dan padang savana yang sangat luas. Untuk temen-temen yang belum pernak melihat savana atau biasa disebut padang rumput yang luas nanti ketika mendaki gunung semeru pasti akan menemuinya. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah rumput dari yang masih hijau sampai yang agak kering ada disana. Tetapi saya kok tidak melihat ada hewan disana. Coba kalau disana buat memelihara kambing pasti gemuk-gemuk karena banyak rumput.

Setelah savana yang luas, masuk hutan dan semak belukar sampailah kami di pos berikutnya pos Kali Mati. Disini merupakan mata air yang terakhir selama pendakian. Kami disini sudah sore sehingga harus mendirikan kamp kedua kalinya persiapan menuju puncak besok jam 2 pagi. Disini lebih dingin dari Ranu Kumbolo.

Akhirnya saat-saat yang paling ditunggu dating juga. Jam 1 pagi hari yang ketiga kami bangun dan siap-siap mendaki ke puncak. Medan yang akan dilalui kedepan begitu berat dan menantang yaitu berupa pasir dan batu-batu yang budah longsor dan juga sudut pendakian kali ini lebih dari 60°. Kami berharap dapat melihat sunrise dipuncak nanti. Setelah kami selesai beres-beres kamipun mulai mendaki sedikit demi sedikit alon-alon asal kelakon. Setelah Cemoro Tunggal tidak ada lagi tanaman yang hidup disana yang ada hanyalah pasir dan batu-batuan. Kami sering sudah melangkah sebanyak 10 langkah tetapi kami harus turun 3 langkah karena pasir yang kita injak longsor. Karena trecknya yang sangat susah akhirnya ketika mentari mulai menampakan sinarnya di ufuk timur kami baru sampai ¾ dari perjalan ke puncak tapi indah juga kok. Sekitar jam 7 pagi hari yang ke-3 Alhamdulillah akhirnya kami sudah berada di Puncak tertinggi di Pulau Jawa dan Bali, Puncak Junggring Saloko. Melihat langsung dan mendengarkan suara letusan semeru dari dekat. Gunung semeru meletus setiap 15 menit sekali berupa semburan asap dan pasir. Indah sekali. Klo cuaca cerah katanya kita bisa melihat Pulau Bali dari puncak semeru tapi karena cuaca kurang cerah kami tidak bisa melihatnya, hanya gumpalan awan berada dibawah kaki kami. Kami diatas tidak boleh lebih dari jam 10 pagi karena gunung semeru akan mengeluarkan gas beracun pada jam itu.

Perjalanan turun gunung tidak sesulit pas naiknya cukup 1 hari saja InsyaAlloh kita sudah bisa sampai di Pos Ranu Pani kembali. Waktu itu kami sampai di ranu Pani Kembali sekita Jam 8 malem hari ketiga. Dengan perasaan senanng kami yang kami bawa dari puncak. Akhirnya kami bisa istirahat dengan tersenyum dengan seribu pengalaman menarik di pikiran kami.

Alahmdulillah udah dapet foto kenangan di semeru dari FBnya mbak winda, makasih mbak winda

Alhamdulillah sampai dipuncak dengan selamat

puncak lagi

jip nya kawan yang buat naik ke ranupane

16 Februari 2010 Posted by | Wisata dan Petualangan | , , , , , , | 4 Komentar